English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
i'm out of idea.... brain freezing...

Pendapatan dan Analisanya

ANALISIS PENDAPATAN

Pendapatan adalah setiap aliran masuk atau pertambahan aktiva kedalam perusahaan, atau penyelesaian kewajiban, ataupun kombinasi dari keduanya, yang terjadi melalui pengiriman barang, atau dihasilkan barang, pemberian jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi pokok perusahaan.

Karakteristik pendapatan

Adapun karakteristik pendapatan, adalah sebagai berikut :

a. Pendapatan mewakili aliran kas masuk yang sesungguhnya atau ekuivalennya, baik yang telah diterima atau diharapkan dari hasil operasi pokok perusahaan.

b. Aliran aktiva yang masuk kedalam perusahaan sebagai pendapatan, banyak jenisnya bisa berupa kas, klaim terhadap langganan, barang atau jasa lainnya, dan kenaikan nilai-produk yang dihasilkan dari kegiatan produksi

c. Transaksi dan kejadian dalam berbagai bentuknya yang berpengaruh terhadap pendapatan (revenue), dapat disebut dengan berbagai istilah diantaranya penyerahan barang (output delivery), penjualan (sale), imbalan (fee), bunga (interest), dividen, royalti dan sewa. Hal ini tergantung dari maksud kegiatan operasi pokok perusahaan dan metode pengakuan pendapatannya.

Konsep pendapatan sulit didefinisikan karena pendapatan sering dikaitkan dengan prosedur akuntansi tertentu, biasanya dibahas dalam hubungannya dengan pengukuran dan timing daripada pendapatan dan ini umumnya dalam konteks sistem tata buku berpasangan. Seharusnya sifat daripada aktivitas pendapatan dan atribut-atributnya yang penting harus ditelaah dulu secara mendalam.

Pada dasarnya ada dua pendekatan terhadap konsep revenue, yaitu :

1. pendekatan yang memusatkan pada arus masuk (inflow) daripada asset yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan

2. memusatkan perhatian kepada penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan dan transfer dari barang dan jasa tersebut kepada pelanggan atau produsen lain.

ATURAN PENGAKUAN PENDAPATAN

Akuntansi dengan dasar kas (cash basis) tidak menyediakan informasi yang penting atau cara yang relevan untuk mengukur kinerja perusahaan. Akuntansi dengan dasar akrual berusaha untuk merefleksikan substansi ekonomi atas kinerja pendapatan perusahaan dengan memformulakan dua kriteria untuk mengakui pendapatan.

Pendapatan terhimpun/terbentuk (earned) dengan adanya seluruh proses operasi perusahaan, atau dengan adanya totalitas usaha perusahaan, pendapatan terealisasi (realized) dengan adanya perubahan bentuk produk menjadi kas atau aktiva lain yang sah.

Tantangan yang dihadapi dalam implementasinya :

1. pelanggan membayar dalam perjalanan

2. produk/jasa menyediakan melebihi tahun berkelipatan

3. hak untuk menggunakan produk/jasa yang telah dijual, tetapi penjual menguasai kembali haknya.

4. credit-worthiness atas pernyataan pelanggan

5. pengembalian dari pelangan yang tidak puas.

Kriteria pertama menunjukkan ketidakpastian dimana proses earning penting untuk dipenuhi. Kriteria kedua memfokuskan ketidakpastian yang lebih atas kas akan diterima. Jika kedua kriteria tersebut terpenuhi maka pendapatan dapat diakui. Manajer diharapkan untuk mempunyai informasi terbaik tentang proses penempatan mengendalikan risiko pendapatan., tetapi mereka lebih insentif untuk mengendalikan laporan laba (earning).

Untuk para manajer dan pengguna laporan keuangan eksternal, kedua criteria tersebut memunculkan kemungkinan beberapa pertanyaan tentang efektifitas proses bisnis atau bagian dari kontrak yang menempati untuk me-manage risiko bawaan.

Analisis atas pendapatan sangat membantu pengguna laporan keuangan secara independently menilai laporan atas risiko-risiko atas pendapatan. Analisis pendapatan memperbolehkan pengguna laporan keuangan agar lebih baik dapat mengerti yang mana “produk atau jasa terkirim secara menyeluruh.”

Ada beberapa cara yang mana para pengguna laporan keuangan dapat menganalisis ketidaktentuan pengakuan pendapatan seperti:

- Mengevaluasi proses dari manajemen resiko pendapatan yang tidak diterima atau tidak tertagih.

- Menganalisis track record dari perusahan dalam mengatasi beberapa jenis risiko tidak diterima/tertagihnya pendapatan.

- Menganalisa laporan insentif keuangan manajemen dalam suatu periode tertentu.

Tantangan melaporkan pendapatan

Dalam menganalisa risiko dalam pengakuan pendapatan, tantangan-tantangan dalam mengimplementasikan kriteria pengakuan pendapatan yaitu:

1. Tantangan pertama : pelanggan membayar dimuka

Untuk beberapa perusahaan, pelanggan membayar dimuka atas produk atau jasa yang diterima. Contoh:

Kontrak Jasa

Banyak perusahaan yang menyediakan kontrak jasa atas produk yang terjual untuk periode tertentu dengan menerima pembayaran dari customer. Kontrak jasa dapat menjadi satu dengan harga produk atau dapat dibayar terpisah dengan produk.

Pilihan-pilihan untuk pengakuan pendapatan atas kontak jasa ini adalah:

- diakui saat penjulan produk

- diakui sepanjang periode kontrak

- diakui saat jasa diberikan

- diakui saat akhir masa kontrak

Untuk kontrak jasa yang terpisah dari penjulan produk, GAAP lebih menganjurkan untuk mengakui pendapatn sepanjang periode kontrak karena adanya ketidakpastian mengenai frekuensi dan biaya klaim sepanjang periode kontrak.

Untuk kontrak jasa yang dibayar customer bersamaan dengan harga produk misalnya garansi, pendapatan atas kontrak jasa dapat diakui pada saat penjualan produk dengan syarat bahwa frekuensi dan biaya klaim dapat diperkirakan dengan logis dan diakui sebagai beban.

Perusahaan Asuransi Property

Pemegang polis asuransi property akan membayarkan premi kepada perusahaan asuransi pada awal masa periode pertanggungan. Perusahaan asuransi dapat mengakui pendapatan dari pembayaran premi tersebut dengan alternatif:

- saat adanya penagihan atau saat adanya pembayaran

- diakui sepanjang periode pertanggungan

- saat adanya klaim yang dilaporkan atau saat adanya pembayaran klaim

Standard Akuntansi (SFAS 60) mengharuskan untuk mengakui pendapatan sepanjang periode kontrak dan harus membuat estimasi perkiraan biaya atas klaim yang dilaoprkan maupun yang belum dilaporkan. Biaya ini biasanya diperkirakan dengan menggunakan jasa aktuaris.

2. Tantangan kedua : Produk atau Jasa Diserahkan dalam Beberapa Periode.

Kontrak jangka panjang memiliki dua tipe ketidakpastian yaitu,

- risiko bahwa pembeli tidak merasa puas dengan kualitas produk atau jasa yang akan diberikan sehingga mengiginkan adanya pekerjaan tambahan atau reimbursement , atau

- risiko bahwa biaya yang menyediakan jasa dimasa datang akan lebih besar daripada yang diperhitungkan sebelumnya.

Contoh:

Kontrak Jangka Panjang Konstruksi

Terdapat dua metode pengakuan pendapatan atas kontrak kronstruksi jangka panjang yaitu:

  1. completed contract method yaitu mengakui pendapatan saat kontrak benar-benar telah selesai. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan konstruksi ditangguhkan terlebih dahulu (dicatat sebagai asset) dan kemudian saat pengakuan pendapatan dicatat sebagai beban. Completed contract method lebih baik dipilih apabila kontrak konstruksi menghadapi banyak ketidakpastian misalnya yang menyangkut kepentingan politik.
  2. Percentage of completion method yaitu mengakui pendapatan berdasarkan persentase progress konstruksi yang diukur dari ratio biaya konstruksi yang telah terjadi dalam periode berjalan dengan estimasi keseluruhan biaya untuk penyelesaian konstruksi.

Tantangan Ketiga: Product or Services Sold but Residual Right Retained By Seller

Yang mana menentukan atas pendekatan terbaik yang menggambarkan transaksi ekonomi, dibutuhkan analisa untuk mengerti resiko yang ditanggung oleh kelompok yang terlibat dan bagaimana pengaturan atas resiko itu. Standart akuntansi seringkali mencoba untuk mengatur pelaporan atas transaksi – transaksi yang ada.

Contoh: Receivable Sale With Resourse

Banyak perusahaan menjual piutang ke bank, lembaga keuangan, atau investor umum dengan tujuan mempercepat pengumpulan uang.

Contoh: Sales – Type Lease Agreements

Perjanjian sewa menyewa merupakan kriteria kepuasan atas effectivitas penjualan dengan maksud pencatatan akuntansi untuk penjualan tipe sewa menyewa.

Tantangan Keempat: Credit – Worthiness of Customer

Banyak perusahaan menyediakan kredit kepada konsumen pada banyak hal, konsumen diharapkan membayar untuk produk atau jasa dengan pengajuan rekening dalam 30 hari. Bagaimanapun, beberapa perusahaan penjual menyediakan keuangan dalam jangka panjang.

Analisa khusus untuk kesulitan resiko kredit jika:

§ Pengalaman konsumen dapat merubah keadaan.

§ Pertumbuhan penjualan berperan penting dalam perubahan posisi perusahaan dan konsumen.

§ Strategi innovative dari penjual untuk kesulitan dalam pemakaian data historical untuk menaksir resiko kredit.

Contoh: Real Estate Transactions

Standart akuntansi mencoba untuk menangkap atas resiko dibawah SFAS 66, retail land sales dapat diungkapkan pendapatannya hanya jika seluruhnya mengikuti kondisi:

1. The buyer signs a legally binding contracts untuk pembelian tanah dan pembayaran a non refundable uang muka atas 10% atau beberapa dari harga penjualan.

2. The seller’s collection experience on similar sales indicates that at least 90 percent of the receivables will be collected in full. Pembayaran uang muka 20% atau beberapa dari pengganti yang telah diuji dapat diterima.

3. The seller’s receivable for the property adalah bukan menjadi subjek untuk subordination atas pinjaman baru.

4. The seller’s is not obliged to contruct amenities atau beberapa fasilitas lainnya untuk membuat perbaikan atas property.

Tantangan Kelima : Refunds For Dissatisfied Customer

Pertanyaan tentang pengumpulan uang dapat timbul ketika perusahaan menyediakan tidak terbatas menawarkan pembayaran kembali barang dagangan yang berasal dari ketidakpuasan konsumen. Seringkali kasus seperti majalah dan textbook publishers. Dapat juga timbul pada beberapa perusahaan manufaktur dan pengecer.

Leave a Reply

itung-itung

go..go..The Reds...

We had Heighway on the wing....
We had dreams and songs to sing....
of the glory round the Fields of Anfield Road