English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
i'm out of idea.... brain freezing...

PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI

PENYUSUTAN, PENURUNAN DAN DEPLESI

PENYUSUTAN-METODE ALOKASI BIAYA

Penyusutan didefinisikan sebagai proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan medapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut. Pendekatan alokasi biaya digunakan dalam penyusutan karena penandingan antara biaya dan pendapatan harus dilakukan karena fluktuasi nilai pasar tidak begitu berpengaruh dan sulit untuk diukur.

Dasar penyusutan aktiva

Dasar yang ditetapkan untuk penyusutan merupakan fungsi dari dua faktor: biaya awal dan nilai sisa atau pelepasan. Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang akan diterima pada saat aktiva itu dijual atau ditarik dari penggunaanya.

Metode Penyusutan

Sejumlah metode penyusutan telah digunakan , yang dapat dilkasifikasikan sebagai berikut:

1. Metode aktivitas (unit pengggunaan atau produksi) yang mengsumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan bukan dari berlalunya waktu. Umur aktiva dinyataka dalm istilah keluaran (output) yang disediakan (unit-unit produksi), atau masukan (input) seprti jumlah jam kerja. Keterbatasan utama metode ini adalah metode ini tidak tepat untuk digunakan pada situasi dimana peyusutan merupakan fungsi dari waktu dan bukan aktivitas.

2. Metode garis lurus (straight-line method) mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu bukan fungsi dari nilai. Prosedur garis lurus secara konseptual seringkali juga merupakan prosedur penyusutan yang paling sesuai, yang dirumuskan sebagai berikut:

Beban penyusutan = Biaya dikurangi nilai sisa : Estimasi umur pelayanan

Keterbatasan metode ini didasarkan pada dua asumsi yang tidak realistis, diantaranya:1). Kegunaan ekonomi aktiva itu sama setiap tahun, 2).beban reparasi dan pemeliharaan biasanya sama setiap periode.

3. Metode beban menurun (decreasing charge method) yang seringkali disebut juga metode penyusutan dipercepat menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan beban yang lebih rendah pada periode mendatang. Secara umum satu dari dua metode metode beban menurun digunakan:

a. Metode jumlah angka tahun: menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan pecahan yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan (biaya awal dikurangi nilai sisa).

b. Metode saldo menurun: menggunakan tarif penyusutan (dalam persentasi) berupa kelipatan dari metode garis lurus.

4. Metode penyusutan khusus, yang terdiri atas:

a. Metode kelompok atau gabungan: istilah kelompok mengacu pada kumpulan aktiva yang bersifat serupa, sementara gabungan mengacu pada suatu kelompok aktiva yang bersifat tidak serupa. Tarif penyusutan gabungan ditentukan dengan membagi penyusutan peertahun dengan total aktiva.

b. Metode campuran atau kombinasi, merupakan metode yang dikembangkan perusahaan yang merupakan kombinasi dari metode-metode penyusutan yang telah dijelaskan sebelumnya.

PENURUNAN NILAI

Dalam standar, penurunan nilai terjadi apabila jumlah tercatat aktiva tidak dapat dipulihkan dan oleh karena itu perlu dihapuskan. Berbagai kejadian dan perubahan situasi mumgkin akan mengarah pada suatu penurunan nilai.

Pengukuran Penurunan Nilai

Jika pengujian tentang kemampuan pemulihan menunjukkan bahwa penurunan nilai terjadi, maka suatu kerugian dihitung. Kerugian penurunan nilai akan terjadi dimana jumlah tercatat aktiva melebihi nilai wajarnya. Nilai wajar aktiva diukur menurut nilai pasarnya jika ada pasar aktif untuk aktiva tersebut. Jika tidak ada pasar akti, maka nilai sekarang dari arus kas bersih masa depan harus digunakan.

Restorasi Kerugian penurunan Nilai

Setelah kerugian penurunan nilai dicatat, maka penurunan nilai tercatat aktiva yang ditahan untuk digunakan menjadi dasar biaya yang baru. Kerugian penurunan nilai tidak dapat direstorasi atas aktiva yang ditahan untuk digunakan.

Aktiva yang Akan Dilepaskan

Aktiva yang ditahan untuk dilepaskan tidak akan disusutkan selama periode aktiva itu dimiliki. Suatu aktiva yang ditahan untuk dilepaskan dapat dicatat pada periode mendatang, selama pecatatan itu pernah lebh besar dari nilai tercatat akiva sebelum penurunan nilai.

DEPLESI

Deplesi merupakan penyusutan atas sumber daya alam, yang seringkali disebut aktiva yang dapat habis, mencakup minyak, mineral, kayu. Aktiva ini dikarakteristikan dengan fitur utama: 1). Pengambilan atau peggunaan sepenuhnya aktiva itu, 2). Penggantian aktiva ini hanya dapat dilakukan oleh tindakan alam.

Penetapan Dasar Deplesi

Perhitungan dasar dplesi melibatkan empat faktor:

1. Biaya akuisisi adalah harga yang dibayarkan guna memperoleh hak properti untuk mencari dan menemukan sumber daya alam yang belim ditemukan atau harga yang harus dibayar untuk sumber daya yang telah ditemukan.

2. Biaya eksplorasi, segera setalah perusahaan memiliki hak untuk menggunakan propeti itu, biaya aksplorasi seringkali diperlukan untuk menemukan sumber daya alam.

3. Biaya pengembangan, dibagi menjadi 1). peralatan berwujud dan 2). Biaya pengembangan tidak berwujud. Biaya peralatan berwujud biasanya tidak diperhitungkan sebagai dasar deplesi sedangkan biaya pengembangan tidak berwujud disisi lain dapat dianggap sebagai bagian dari dasar deplesi.

4. Biaya Restorasi, perusahaan kadang-kadang mengeluarkan biaya yang substansial untuk merestorasi properti kembali seperti kondisi semula setelah dilakukan pengeboran. Biaya restorasi ini harus ditambahkan ke dasar deplesi untuk tujuan perhitungan biaya per unit.

Penghapusan Biaya Sumber Daya

Biasanya deplesi dihitung dengan metode unit produksi (pendekatan aktivitas), yang berarti bahwa deplesi merupakan fungsi dari jumlah unit yang ditarik selama periode berjalan.dalam menerapkan pendekatan ini, total biaya sumber daya alam dikurangi nilai sisa dibagi dengan estimasi jumlah unit yang berada dalam deposit sumber daya alam, untuk memperoleh biaya per unit produk.

Masalah Khusus dalam Akuntansi deplesi

Masalah akuntansi untuk sumber daya alam dibagi menjadi empat kategori:

1. Kesulitan mengestimasi cadangan yang dapat dipulihkan

2. Masalah nilai penemuan

3. Aspek pajak dari sumber daya alam

4. Akuntansi untuk dividen likuidasi

PENYAJIAN DAN ANALISIS

Penyajian Properti, Pabrik, peralatan, dan Sumber Daya Alam

Dasar penilaian biasanya biaya historis, untuk properti, pabrik, peralatan, dan sumber daya alam harus diungkapkan bersama dengan penyajian, hak gadai, dan komitmen lainnya yang berhubungan dengan aktiva ini. Karena dampak yang signifikan dari metode penyusutan yang digunakan terhadap laporan keuangan, maka pengungkapan berikut harus dibuat:

a. Beban penyusutan untuk periode berjalan

b. Saldo kelas utama dari aktiva yang dapat disuutkan, menurut sifat dan fungsi

c. Akumulasi penyusutan, baik menurut kelas utama aktiva yang dapat disusutkan maupun dalam jumlah total

d. Suatu uraian umum tentang metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan berkaitan dengan kelas utama aktiva yang dapat disusutkan.

Analisis Properti, Pabrik, Peralatan dan Sumber Daya Alam

Aktiva dapat dianalisis secara relatif dengan aktivitas (perputaran) dan profitabilitas. Seerapa efisisen perusahaan menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjua;lan diukur dengan rasio perputaran aktiva (asset turnoffer ratio). Rasio ini ditentukan dengan membagi penjualan bersih dengan rata-rata total aktiva selama periode berjalan.

  1. Anonim Says:

    ada di buku ngapain di tulis lagi

  1. buat yang gak punya buku om...

  1. Anonim Says:

    ne pengarang.x sapa y

Leave a Reply

itung-itung

go..go..The Reds...

We had Heighway on the wing....
We had dreams and songs to sing....
of the glory round the Fields of Anfield Road